Pernah beli produk bukan karena fungsinya, tapi karena ada kesan “kayaknya lebih meyakinkan aja”?
Misalnya, dua kopi instan di rak supermarket. Sama-sama kopi, tapi yang satu kemasannya sleek, warnanya elegan, sering kamu lihat di TikTok, dan entah kenapa… kesannya lebih oke daripada merek yang lain padahal kamu belum pernah coba. Itu adalah salah satu contoh efek brand image.
Brand image adalah alasan kenapa konsumen percaya sebelum mencoba. Bukan hanya sekedar tampilan luar, tapi hadirnya kesan tercipta di persepsi seseorang. Di artikel ini, kita akan bahas kenapa brand image penting untuk bisnis dan bagaimana caranya membuat pelanggan langsung merasa klik dengan brand (merek) mu.
Apa Itu Brand Image?
Adalah persepsi atau kesan keseluruhan yang muncul di benak konsumen terhadap sebuah merek. Kesan itu bisa dibentuk oleh banyak hal mulai dari kualitas produk atau layanan, desain visual, logo, warna, iklan, pengalaman interaksi langsung (daring dan tatap muka), reputasi, serta nilai-nilai (values) yang diasosiasikan dengan merek. Menurut para ahli, brand image dipandang sebagai hasil dari interaksi dari banyak elemen tersebut. Keller, misalnya, menekankan bahwa brand image berkaitan erat dengan ingatan emosional, yaitu kenangan yang terdiri dari reputasi, keunikan, hingga kemudahan sebuah merek untuk dikenali dan diingat. Di sisi lain, Schiffman dan Kanuk melihat brand image sebagai kumpulan asosiasi dalam benak konsumen, yang bisa mencakup atribut produk, manfaat yang dirasakan, harga, hingga persepsi terhadap kualitas.
Dengan kata lain, brand image adalah persepsi menyeluruh yang terbentuk dari campuran logika dan perasaan, dan keduanya sama pentingnya.
Baca Juga: Brand Produk Strategi Membangun Loyalitas
Indikator Brand Image
Untuk tahu seberapa kuat image dari brand, ada sejumlah indikator yang bisa diukur:
Reputasi | Apa yang orang-orang katakan tentang merek lewat review, dari mulut ke mulut, media sosial. |
Rekognisi | Seberapa mudah merek dikenali lewat logo, warna, tagline. |
Kualitas | Bahan, ketahanan, performa, after sales. |
Pengalaman | Semua titik interaksi seperti interaksi di toko fisik, proses belanja online, pelayanan, pengiriman, komunikasi dengan pembeli. |
Nilai | Merek yang dianggap ‘ramah lingkungan’, ‘premium’, ‘inovatif’, ‘terjangkau’, dsb. |
Kenapa Brand Image Penting untuk Bisnis
Bukan hanya sekedar tren, berikut ini adalah manfaat nyata kalau merekmu punya image yang kuat:
- Membangun kepercayaan & kredibilitas
Konsumen cenderung membeli dari merek yang mereka ‘percaya’. Kesalahan kecil atau pengalaman buruk bisa merusak citra yang sudah dibangun.
- Membedakan dari kompetitor
Di industri dengan banyak pemain, merek dengan image yang jelas punya peluang lebih besar untuk menonjol.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan
Pelanggan yang merasa merek tersebut selaras dengan nilai-nilai mereka serta mendapatkan pengalaman yang konsisten, lebih mungkin kembali membeli dan merekomendasikan ke orang lain. Faktor ini juga akan mendorong efek word of mouth yang bisa jadi metode pemasaran paling efektif, murah, dan berdampak.
- Daya tarik untuk harga premium
Jika brand image dianggap unggul, konsumen akan bersedia membayar lebih. Merek yang hanya bersaing harga biasanya sulit membangun margin.
- Mendukung SEO dan visibilitas online
Merek yang dikenal akan lebih dicari, diklik, dan dibagikan. Search engine mengamati perilaku pengguna (CTR, bounce rate, dan lainnya), sehingga brand image yang positif bisa bantu peringkat organik.
Strategi Membangun Brand Image yang Kuat
Brand image yang kuat bukan hasil dari satu kampanye besar, tapi akumulasi dari puluhan bahkan ratusan interaksi kecil yang terjadi secara konsisten. Setiap titik kontak dengan pelanggan adalah kesempatan untuk membentuk persepsi. Maka membangun image dari sebuah brand yang benar-benar terasa harus dimulai dari dalam, bukan sekadar tempelan visual dari luar.
Tentukan nilai merek
Brand image yang kuat selalu berakar pada pemahaman yang jelas tentang mengapa merekmu ada dan bagaimana kamu ingin dikenali. Visi dan misi adalah fondasi utama dalam setiap keputusan branding, mulai dari gaya komunikasi, arah desain, hingga pendekatan saat menangani pelanggan.
Bangun identitas visual dan verbal yang konsisten
Logo, warna, tipografi, hingga tone of voice harus dirancang agar saling mendukung satu sama lain. Namun, desain yang menarik saja tidak cukup. Brand image dibentuk dari pengalaman menyeluruh: pelayanan yang baik, kemasan yang rapi, navigasi website yang mudah, hingga kualitas after-sales service. Karena persepsi konsumen tumbuh dari apa yang mereka alami langsung, bukan hanya dari apa yang mereka lihat.
Jaga konsistensi komunikasi di semua saluran.
Baik melalui media sosial, email, atau kampanye iklan, pesan yang disampaikan harus tetap sejalan dengan identitas dan nilai merek. Di era digital yang serba cepat, audiens sangat peka terhadap ketidakkonsistenan dan hal ini dapat merusak kepercayaan yang sudah dibangun.
Gunakan storytelling untuk membangun koneksi emosional.
Merek yang kuat tidak hanya menjual produk, tapi juga menyampaikan cerita yang mengandung nilai, aspirasi, atau makna tertentu. Cerita yang relevan dan otentik bisa menciptakan kedekatan emosional yang jauh lebih bertahan dibanding sekadar promosi.
Terbuka terhadap umpan balik dan terus evaluasi.
Dengarkan apa yang disampaikan konsumen melalui ulasan, survei, atau interaksi langsung. Gunakan masukan tersebut sebagai bahan refleksi dan perbaikan agar citra merek tetap relevan, adaptif, dan terus berkembang.
Merek yang berhasil menciptakan image yang kuat adalah yang memahami identitasnya, berani tampil autentik, dan cukup peka untuk terus berkembang bersama audiensnya. Di industri yang kompetitif dapat menjadi penentu apakah merekmu akan dikenal, dipilih, dan diingat.
PORTA adalah branding agency yang berbasis di Surabaya, Jakarta, dan Singapura.
✨ Dipercaya 700+ klien
🚀 3.000+ proyek branding, packaging, dan konten
🔗 portabranding.com | @porta.branding
📞 +628111321237 (WhatsApp)